Sunday, 4 February 2024

Profil Ponpes Darul Kamal NW Kembang Kerang

A.    Sejarah

Yayasan Darul Kamal An-Nur biasa disingkat YADAKA merupakan sebuah lembaga yang secara ruang lingkup kecil bergerak untuk masyarakat desa Kembang Kerang Daya Lombok Timur. Yayasan ini dibentuk untuk berbagai tujuan, diantaranya untuk tujuan keagamaan, pendidikan dan sosial. Yang paling eksis hingga saat ini pengaruhnya dalam bidang Pendidikan-Keagamaan yakni Pondok Pesantrennya, Pondok Pesantren Darul Kamal.

Yayasan yang berpusat di Desa Kembang Kerang Daya ini didirikan pada tahun 1406 H /1985 M, dari sinergi upaya tokoh-tokoh masyarakat yang dipimpin oleh TGH. M. Ruslan Zain.

Sejarah terbentuknya pun cukup historis. TGH. Ruslan sendiri selaku penggagas sebelumnya tidak pernah membayangkan akan mewujudkan sesuatu yang luar biasa ini mengingat berbagai kekurangan. Setibanya di kampung halaman dari petualangan mencari ilmu di Makkah Al-Mukarramah, beliau langsung terjun mengabdi untuk umat, namun sekedar tarbiyah bil hal yaitu mendidik masyarakat kampung halamannya melalui perbauran sehari-hari, hanya sesekali membentuk pengajian kecil-kecilan yang hanya dihadiri sedikit jamaah, lebih tepat disebut muzakarah.

Dari apa yang beliau amati sendiri melalui terjun ke lapangan secara langsung selama bertahun-tahun, beliau melihat apa yang terjadi di masyarakat dalam beribadah dan bermu’amalah masih banyak yang perlu diperbaiki. Lambat laun pula, jamaah pengajian yang semulanya sedikit semakin membeludak hingga tak dapat menampung ruangan di rumahnya. Atas dasar itulah tercetus ide untuk mengkonstruksi masyarakat lewat aksi yang lebih nyata yaitu membangun Pondok Pesantren.

Gayung bersambut, masyarakat di sekitarpun memang sudah menaruh ekspektasi yang sangat besar pada sosok kharismatik TGH. Ruslan untuk membina dan memimpin mereka, mengingat bekal ilmu yang telah didapatkan dari belajar langsung pada Ulama-ulama Tanah Suci sudah cukup untuk dibumikan. Lebih-lebih guru beliau Maulana Syaikh TGKH. Zainuddin Abdul Majid yang sealmamater dari Madrasah As-Shaulatiyah tak hentinya mendorong bahkan menekan setiap alumni As-Shaulatiyah mendengar harapan masyarakat untuk dibimbing karena memang itu tanggung jawab Ahlulilmi.

Langkah pertama yang dilakukan untuk memulai membangun adalah meminta do’a restu kepada guru beliau Syaikh Isma’il Utsman Zain Al-Yamani, Ulama’ besar yang menjadi guru tercinta dan membentuk karakter beliau selama berada di Makkah. Syaikh sangat bergembira mendengar rencana sang murid, dengan kemurahannya Syaikh Isma’il menggelontorkan dana yang cukup besar untuk membantu proses pembangunan. Dana itu cukup untuk membebaskan lahan sebagai area pembangunan. Hingga saat ini, ketika DR. Syaikh Muhammad putera Syaikh Isma’il berkunjung ke PP. Darul Kamal, TGH. Ruslan mengatakan Syaikh mendatangi tanahnya sendiri yang dulu dibebaskan dengan dana dari ayahandanya.

Bahkan tak ternyana, Syaikh Isma’il datang jauh-jauh dari Makkah bersama Syaikh Zainuddin Abdul Madjid dari Pancor berkunjung langsung ke Kembang-Kerang untuk peletakan batu pertama pembangunan Madrasah yang menjadi cikal bakal YADAKA-PPDK. Melalui kesempatan itu, Syaikh mengatakan kepada muridnyaMadrasahmu pasti jadi!”. Ditengah keraguan dengan segala keterbatasan kemampuan, kalimat yang keluar dari mulut syaikh amat sakti bagi TGH. Ruslan untuk menabahkan hati dan membulatkan tekad melanjutkan niatnya.

Atas Rahmat Allah, berkat do’a Ulama’, dan juga bantuan materil dan moril yang terbilang besar dari masyarakat, dari waktu ke waktu yang tak terlalu lama, perkembangan YDKA sangat pesat dari segi pembangunannya. Banyak lembaga yang dikelola dan Alhamdulillah memberi dampak positif yang masif bagi umat.

Pada saat ini Ponpes darul kamal

 

B.     Lingkup Kegiatan

a.         Bidang Agama

Dalam bidang inilah YADAKA memprioritaskan misinya. Masyarakat yang menjadi garapan dakwah, dari awalnya memang rata-rata pemeluk agama Islam, namun dalam mempraktikkan syariat agamanya masih setengah-setengah. Bahkan banyak dari kalangan terpelajar karena merasa ilmunya dan ibadahnya sudah banyak maka pantas untuk berhenti beribadah, banyak yang menganggap ibadah sunnah seperti dzikir ribuan kali (penganut thariqat yang keliru) lebih penting daripada ibadah wajib seperti shalat fardlu lima waktu.

Dengan berhati-hati YADAKA bergerak menuntun masyarakat yang masih dalam kondisi tersebut untuk beragama yang benar dengan menjalankan syariat agama yakni rukun islam yang tak bisa ditawar-tawar kewajibannya, serta sedikit demi sedikit mengikis pemahaman yang keliru. Budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam banyak dihilangkan, seperti adat tradisi Nyondolan yang sudah mengakar kuat pada masyarakat sasak resmi diharamkan di Desa Kembang Kerang sejak tahun 2009 karena menimbang lebih banyak mafsadatnya.

Melalui majelis ta’lim rutin, yaitu pengajian Malam Jum’at, pengajian Pagi Senin, pengajian Muslimat Sore Selasa dan dalam kesempatan lain, Alhamdulillahi katsira’, YDKA telah membentuk masyarakat yang religius taat beragama, menjunjung tinggi nilai islami dalam mejalani kehidupan.

 

b.        Pendidikan

Keterbelakangan taraf hidup masyarakat hingga era 90-an paling besar disebabkan karena keterbelakangan dalam sektor pendidikan. Itu karena kondisi ekonomi rendah dan jarak tempuh jauh ke sekolah seolah menjadi pagar besi bagi anak untuk meneguk ilmu, maka hanya golongan kaya dan memiliki semangat tinggi saja yang bisa mengecap pendidikan.

Dengan madrasah yang berdiri di kampung sendiri, serta biaya ekonomis sesuai kemampuan masyarakat, YADAKA menjadi solusi yang menjawab isu kesulitan pendidikan dan membebaskan generasi muda dari belenggu kebodohan yang telah lama memborgol.

Di Pondok Pesantren, para santri ditempa menjadi peribadi yang memegang teguh prinsip agama, adaftif dengan perkembangan zaman namun memfilter apa yang tidak bernafaskan ajaran Rasulullah ﷺ, menjaga moral (akhlakul karimah), bukannya tergerus derasnya arus perkembangan zaman yang dicemari oleh budaya barat Yahudi dan Nashrani. Hingga kelak setelah besar, mereka mampu meneruskan estafet dakwah, menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Sejauh ini beberapa lembaga pendidikan formal yang bernaung dibawah payung Darul Kamal,

1.      Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) Darul Kamal NW berdiri tahun, 2007

2.      Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) al-Mustaqiem NW Kedatuk tahun 2009

3.      Taman Kanak-Kanak (TK) Darul Kamal NW berdiri tahun 1999

4.      Bustanul Athfal al-Mustaqiem Kedatuk berdiri tahun 2009

5.      Madrasah Ibtidaiyah NW 01 Kembang Kerang didirikan 1969 (Status Terakreditasi A: 2023)

6.      Madrasah Ibtidaiyah NW 02 Kembang Kerang didirikan 1992 (Status terakreditasi A: 2023)

7.      Madrasah Tsanawiyah NW 01 Kembang Kerang didirikan 1984 (Status Terakreditasi A: 2023)

8.      Madrasah Tsanawiyah NW 02 Kembang Kerang didirikan 1998 (Status Terakreditasi B : 2022)

9.      Madrasah Aliyah NW Kembang Kerang didirikan tahun 1987 (Status Terakreditasi A: 2023)

10.  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Darul Kamal NW Kembang Kerang didirikan tahun 2007 (Status Terakreditasi B: 2020)

11.  Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Kamal NW tahun 2007 (Status Terakreditasi Baik: 2020)

 

Adapun keadaan santri sekarang ini ( TP. 2019/2020) sebagai berikut :

No

Tingkat Pendidikan

Jumlah Santri

Tahun Berdiri

L

P

 

1

STAI Darul Kamal NW

90

110

2007

2

MA NW Kembang Kerang

175

225

1987

3

SMK Darul Kamal NW

80

86

2007

4

MTs NW 01 Kembang Kerang

90

170

1984

5

MTs NW 02 Kembang Kerang

39

41

1998

6

MI NW 01 Kembang Kerang

122

136

1969

7

MI NW 02 Kembang Kerang

61

69

1992

8

RA Al Hidayah Kedatuk

36

44

2009

9

TK Darul Kamal NW

45

58

1999

10

Paud Darul Kamal NW

25

36

2020

11

Paud Al Mustaqim Kedatuk

23

27

2009

Jumlah

786

1002

 

 

 

c.         Bidang Sosial Ekonomi

Disamping mendidik keberagamaan dan intelektual, YADAKA juga mempunyai tujuan utama memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat yang tinggi angka kemiskinannya. Tentunya yang terutama mengajak masyarakat mencari rezeki melalui jalur yang halal, praktek haram seperti riba, penipuan, penimbunan harus dihilangkan, persaingan dalam berusaha harus dilakukan secara sehat tidak boleh saling sikut menyikut seperti halnya kapitalis. YADAKA membuat Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang bisa meminjamkan modal usaha, menyediakan benih dan pupuk murah untuk pertanian. Secara tidak langsung Pondok Pesantren juga memberi pengaruh yang sangat besar membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk.

 

d.        Bidang Kesehatan

Adanya Poskestren yang melayani masalah kesehatan masyarakat. Masyarakat dididik menerapkan gaya hidup sehat ala Nabi ﷺ seperti dengan menjaga kebersihan, karena penyebab penyakit yang banyak menjangkit seringkali disebabkan karena lingkungan dan gaya hidup yang tidak bersih.

 

C.    Visi - Misi

1.              Visi

Mencetak manusia yang muttafaqah fiddin untuk menjadi kader pemimpin umat/bangsa

2.              Misi

Mendidik kader-kader umat dan bangsa yang ber-tafaqqah fiddin ; para ulama, zuama dan aghniya, cendekiawan muslim yang bertakwa, berakhlak mulia, berpengatahuan luas, jasmani yang sehat, terampil dan ulet.

 

D.    Fasilitas

Fasilitas di Pondok Pesantren Darul Kamal NW pada saat ini walau sederhana dan belum lengkap seratus persen namun boleh dibilang cukup memadai dengan garis demarkasi yang jelas antara kawasan santri putra dan kawasan santri putri, diantaranya :

1.      Asrama Putra

2.      Asrama Putri

3.      Masjid

4.      Gedung Sekolah

5.      Laboratorium Bahasa dan Komputer.

6.      Kantor, Gedung Pertemuan Serba Guna, Perpustakaan, Ruang Inap wali santri putra dan wali santri putri.

7.      Sarana Kesenian dan Olahraga

8.      Ambulance yang siap 24 jam untuk melayani santri sakit

9.      Jumlah Ruang Kelas Belajar            : 77 Ruang

10.  Jumlah Rombongan Belajar             : 77 Rombel

11.  Jumlah Tenaga Pengajar                   : 196 Orang

12.  Jumlah Guru Tetap Yayasan            :  187 Orang

13.  Jumlah Guru Tidak Tetap                 : -

14.  Jumlah Guru Negeri                         : 5 Orang

15.  Penjaga Sekolah                               : 2 Orang

16.  Tenaga Administrasi                         : 18 Orang

17.  Fasilitas Pondok Pesantren               :

 

No

Jenis

Keadaan

Jumlah

Baik

Rusak ringan

Rusak Berat

1

Ruang Pimpinan

1

-

-

1

2

Ruang Tata Usaha

11

-

-

11

3

Ruang Kelas

77

-

-

77

4

Ruang Kepala Sekolah

11

-

-

11

5

Masjid

-

-

-

-

6

Koperasi

1

--

-

1

7

Perpustakaan

1

-

-

1

8

Asrama Putra

1

-

-

1

9

Asrama Putri

1

-

-

1

10

Aula

1

-

-

1

11

Gedung Tahfiz

1

-

-

1

12

Ruang Pokestren

-

-

-

-

13

Kamar Mandi/WC Guru

5

-

-

5

14

Kamar Mandi/WC Santri Wanita

2

-

-

2

15

Kamar Mandi/WC Santri Pria

2

-

-

2

16

Sarana Transportasi

ü  Mobil Carry Pick Up

ü  Mini Bus

ü  Sepeda Motor

ü  Roda 3

 

1

2

2

1

 

-

-

-

-

 

-

-

-

-

 

1 Buah

2 Buah

2 Buah

1 Buah

 

 

E.     Logo

 

 

F.     Ikatan Alumni

Para santri yang sudah menyelesaikan tugasnya, tetap terpantau dengan adanya wadah alumni, yang akan terus terikat sebagai Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darul Kamal yang disingkat dengan INDAKA yang sesekali dilakukan pembinaan atau arahan sehingga terjalin Ukhuwah Islamiyah yang baik diantara alumni dan Pondok Pesantren.

 

 

 

Download Lengkap Profil

0 comments:

Post a Comment