1.
Mengenal huruf dan suara
Sebagai bagian dari kurikulum
prasekolah, anak-anak akan mulai belajar
mengenali dan memberi nama semua 26 huruf
besar dan beberapa huruf kecil. Jangan
terlalu memaksa anak, sebab pada dasarnya huruf kecil memang lebih
sulit dipelajari pada usia ini. Sebagai
langkah awal, Bunda bisa memperkenalkan huruf lewat nama
anak. Selain itu, anak usia prasekolah
juga akan mempelajari hubungan antara huruf dan bunyi, serta mengetahui beberapa bunyi yang dihasilkan huruf.
Di rumah, Bunda bisa memperkenalkan huruf melalui mainan seperti magnet alfabet yang bisa ditempel di kulkas. Biarkan anak mengenal huruf
dengan perlahan dan dengan cara menyenangkan,
misalnya sambil bernyanyi lagu 'ABC'. Kecintaan pada bahasa, membaca, dan buku dimulai dari rumah,
jadi doronglah kebiasaan ini dengan
membaca buku bersama Si Kecil secara teratur. "Salah satu hal paling menakjubkan yang dapat dilakukan orang tua adalah membacakan
untuk anak-anak mereka setiap hari,"
imbuh Meade.
2.
Warna, bentuk dan bagian tubuh
Salah satu materi PAUD lain yang akan dipelajari anak usia prasekolah yakni tentang nama
warna, bentuk dasar, dan bagian tubuh. Saat belajar di rumah, Bunda bisa mulai mengenalkan warna sejak dini
melalui pertanyaan kecil. Misalnya dengan mengajak anak bermain sambil
menyebutkan warna-warna mainannya.
Sementara itu, untuk mempelajari
bentuk, Bunda juga bisa memanfaatkan benda-benda yang ada di rumah. Manfaatkan
lingkungan sekitar anak agar ia semakin
tertarik. Ya, anak prasekolah umumnya akan lebih
senang diajak belajar sambil bermain. Termasuk untuk mengenal tentang bagian tubuh, Bunda dapat mengajaknya mempelajari tubuhnya sendiri.
3.
Angka dan berhitung
Sebagian
besar dari materi PAUD terkait angka yakni mempelajari
seperti apa angka 0 sampai 9, serta menamainya dengan benar. Sementara
itu, menghitung adalah keterampilan terpisah yang dimulai dengan menghafal urutan angka.
Untuk proses belajar di rumah, cobalah untuk menyebutkan
angka yang ada di sekitar dan meminta anak mengikutinya. Misalnya angka yang ada di buku, iklan
televisi atau mungkin mainannya.nBunda
juga bisa menghitung objek sehari-hari yang ada di rumah bersama-sama,
seperti tangga ke lantai atas,
krayon dalam kotak, dan balok di lantai.
4.
Menggunakan gunting, menggambar dan mewarnai
Sebelum masuk TK, akan lebih baik jika
anak sudah bisa memotong dengan
gunting. Ini merupakan
proses perkembangan koordinasi
tangan dan mata. Sementara itu, untuk melatih keterampilan motorik halus, anak bisa
dilatih untuk mulai menggambar dan mewarnai yang lebih dari sekadar coretan.
Anak juga bisa mulai dilatih belajar menggunakan pensil, kuas, dan lem.
Jika perlu, sediakan krayon dan spidol berukuran besar, sekaligus banyak kesempatan untuk menggambar. Dengan belajar menggenggam, anak akan melatih
otot-otot di jarinya.
5.
Bersosialisasi
Mengembangkan keterampilan sosial penting diterapkan sebelum anak masuk
fase TK. Tak sekadar bermain, anak juga perlu dilatih bersosialisasi. Beberapa materi PAUD terkait sosialisasi misalnya melatih anak berbagi, bekerja
sama, mengantre, berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, mengikuti arahan sederhana, dan menyampaikan keinginannya.
"Nantinya saat TK, anak akan
mulai mandiri di sekolah, sehingga ia harus bisa
menyampaikan keinginan dan meminta bantuan," ujar Meade. Bunda bisa melatih interaksi sosial dan memperkenalkan tanggung jawab di rumah, yaitu dengan
melatih anak konsisten dengan aturan yang ada. Misalnya, perkenalkan anak dengan aturan
merapikan tempat tidur atau menyimpan
mainan.
Biarkan Si
Kecil berlatih bertanggung jawab untuk bersih-bersih
dan merapikan sendiri benda miliknya. Jangan lupa, ajarkan
juga tentang sopan santun dan bagaimana cara berbicara dengan orang yang lebih tua.
0 comments:
Post a Comment